Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia (ARSI)

FAKTOR PADA PERAWAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI MELAPORKAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) DI RUMAH SAKIT PRIMA MEDIKA DENPASAR TAHUN 2020 I Putu Wirama; Adik Wibowo
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/arsi.v8i2.4712

Abstract

Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan yang komplek dan padat resiko, keselamatan pasien sangat penting untuk meningkatan mutu rumah sakit, salah satu caranya adalah dengan melaporkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Perawat memiliki kontak paling lama dengan pasien sehingga menjadi komponen terpenting dalam pelaporan KTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi persepsi melaporan KTD di Rumah Sakit Prima Medika Denpasar tahun 2020. Rumah Sakit Prima Medika Denpasar merupakan rumah sakit swasta tipe C. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian 140 perawat yang dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2020. Didapatkan gambaran persepsi perawat yang tidak pernah melaporkan KTD sebesar 63.6% karena tidak pernah menemukan kejadian KTD atau mungkin pernah mendapat kejadian KTD tetapi tidak berani mealpor. Variabel yang berhubungan signifikan dengan persepsi melaporkan KTD oleh perawat adalah variabe sikap (p value = 0.002), pendidikan (p value = 0,046), porsi beban kerja berat (p value = 0,003 ) dan porsi beban kerja ringan (p value = 0,026 ). Variabel yang paling berpengaruh adalah sikap perawat ( OR 4,33 ). Saran antara lain adalah rumah sakit menumbuhkan sikap positif perawat dalam hal melaporkan KTD dengan memberikan penghargaan kepada yang melapor, rumah sakit melakukan pelatihan keselamatan pasien secara rutin dan regular, shif kerja malam selama 12 jam perlu di evaluasi.
ANALISIS RESUME MEDIS RAWAT INAP TIDAK LENGKAP DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MASAAKI: SORT, STRAIGHTEN, SCRUB, SYSTEMATIZE, SUSTAIN (5S) DI RSU PARAMA SIDHI SINGARAJA BALI I Desak Nyoman Yunita Pratiwi; Adik Wibowo
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/arsi.v8i2.4706

Abstract

Pelayanan dan penyelenggaraan resume medis yang berkualitas telah menjadi salah satu dari indikator muru pelayanan rumah sakit saat ini, angka ketidak lengkapan data catatan medis (KLPCM) RSU Parama Sidhi sebesar 17,1%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki kelengkapan pengisian resume medis oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) melalui implementasi konsep Sort, Straigthen, Scrub, Systematize, dan Sustain (5S) dengan melihat adanya hubungan antara penerapan S terhadap kelengkapan pengisian resume medis dan mencari upaya perbaikan berdasarakan pada continues improvement. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisa kuantitatif dan kualitatif, dengan dua sumber data yaitu data primer dan data skunder. Pada data sekunder hasil penelitian sebanyak 1362 berkas didapatkan 26,80 % berkas resume medis yang tidak lengkap. Dari analisa univariat didapatkan ketidaklengkapan pengisian resume medis rawat inap data administrasi sebesar 1,8%, dan pada data klinis didapatkan ketidak lengkapan terbanyak pada pengisian diagnosa kerja/ diagnosa awal sebesar 26% dan terkecil pada pengisian diagnosa akhir sebesar 19,2%. Data primer menggunakan instrument kuisioner implementasi 5S, data univariat komponen Scrub (S3) memiliki implemetasi tertinggi sebesar 81%, namun dalam implementasi terendah pada  komponen Sytematize (S4) sebesar 19% sehingga saran yang dapat dilakukan adalah kembali melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan SPO serta melakukan sosialisasi, melakukan perbaikan dalam pembentukan formulir dan mekanisme penataan berkas, serta membentuk kebijakan pelayanan yang berupaya dalam mengatasi keterbatasan waktu DPJP dalam pelayanan